Sabtu, 28 Juli 2012

Problematika Rokok , Sebuah Renungan

Banyak alasan bagi mahasiswa untuk terus menghisap rokok , namun lebih banyak lagi alasan baginya untuk berhenti merokok , seperti yang kita ketahui bahwa mahasiswa adalah agen perubahan yang kritis pikirannya serta memiliki argumen sendiri dalam mempertahankan keyakinannya .

Dewasa ini banyak sekali kampus yang melonggarkan peraturannya dari kawasan bebas asap rokok di ruang lingkup kampus , seperti kantin , loby , bahkan dalam gedung . Hal ini menyebabkan banyak mahasiswa yang tidak peka dan mengabaikan kepentingan bersama . Lalu siapakah yang dirugikan ??
Tentunya selain perokok aktive tersebut , orang lain juga terkena imbasnya seperti yang kita sering rasakan . lalu bahanya lagi ketika kultur yang tercipta memancing untuk mahasiswa lain untuk merokok di kawasan kampus . Bayangkan saja bila satu kantin di isi lebih dari 50% perokok aktive , apakah tidak pengap ruangan itu . dan mahasiswa yang latah terhadapnya lebih memilih untuk ikut menghisap sebungkus rokok demi kesolidaritasan semu , atau menganut pemahaman merokok aktive jauh lebih sehat daripada menjadi perokok pasive , dan dia juga terbujuk rayuan iklan rokok yang berhamburan di sepanjang jalan menghiasi punggung Kota Metropolitan .

lalu ini menjadi sebuah problematika sendiri di kampus , karena berdasarkan ketentuan SK Rektor seharusnya sudah semakin genjar sosialisasi dan penyadaran kawasan tanpa rokok di lingkup kampus , dan juga didorong dengan keinginan luhur , bahwasanya orang yang tidak merokok memiliki hak untuk menghirup udara yang jernih.

Bagaimana kita harus menyikapi hal ini , sementara negara kita semakin nyenyak dibuai pemasukan dari industri rokok yang bila kita hitung-hitungan jelas merugikan .
banyak hal yang negara kita contoh dari Amerika sebagaimana negara maju , namun yang kita copy paste banyak sekali yang tidak pas pada porsinya . namun hal-hal krusial yang nyata berdampak menguntungkan di Amerika kita abaikan , Industri rokok disana nyaris mati bila tidak mengandalkan pasarnya di negara berkembang , khususnya Indonesia . Di Amerika , bahkan iklan rokok sulit untuk kita temukan sejak tahun 60an sebagaimana perda yang kontra rokok di keluarkan.
 Atau mungkin kita perlu melihat di sebagian negara Asia Tenggara seperti singapur dan thailand , dimana setiap bungkus rokok menganduk propaganda bahaya dari rokok yang sangat jelas yaitu gambar organ tubuh manusia yang menjadi cacat akibat sang empunya perokok aktive . Sudah saatnya pemuda sadar akan pentingnya bahaya merokok yang bukan lagi sebatas tulisan di tembok atau kicauan orang tua . 

Bagaimana bentuk kesadaran kita ?  saya ada sedikit tips yang mungkin bisa jadi renungan dan di aplikasikan dalam keseharian kita selagi muda . Jangan menyesal di kemudian hari . life with no regret .

  1. biasakan hidup dengan pola yang sehat , makanan bergizi , tidur yang cukup dan olahraga yang rutin .
  2. selalu sadar bahwasanya setiap iklan rokok yang menggambarkan orang atletis dan keren itu hanyalah bualan di siang bolong
  3. hargailah harta orang tua mu , karena setiap batang rokok yang dihisap atau sebungkus rokok dalam sehari bisa untuk digunakan membeli makan .bilamana anda orang yang mampu . lihat realita , bahwa masih banyak mereka yang tidak bisa makan dan kelaparan .
  4. rokok tidak membuat hidup mu lebih panjang , adapun teman kita yang merokok kita kasih sedikit teguran setiap kali dia membakar rokoknya didekat kita .
  5. bila anda perokok aktive , jangan khawatir banyak jalan untuk berhenti , apalagi di zaman ini banyak terapi yang sangat membantu dalam rehabitasi  sebelum terlambat 
  6. lingkungan yang bersih memberikan kita ruang inspirasi yang lebih luas . jangan percaya pada sebatang rokok yang bila habis terus menagih .
  7. hidup ini terlalu baik bila harus kita nikmati dengan cara yang individual dan menyiksa .
sampai disini dulu renungan saya terhadap realita kampus yang banyak sekali ingin saya perbaiki dengan segala keterbatasan yang ada .