Minggu, 23 Juni 2013

Meresapi Hitam dan Putih

Raut wajah pedas diantara sekelompok barisan yang mengaku pembela rakyat
Rakyat mana yang mereka bela ? sehingga berani membantai sesama
Mudahnya diperadukan oleh para pemilik kepentingan dalam merebut hati massa
Kadang aku kasian kepada mereka yang sok suci, di belakang berlaku seperti kecoa
Tapi aku lebih kasihan lagi kepada mereka yang reaksionis , bengis,  mereka yang kadang berani mendahului Tuhan.

Begitu juga para pejabat korup yang mesra
Mesra kepada benda dunia dan wanita mulus
Corak kehidupan yang seolah terajut rapi di luar, tapi tak begitu mengenakan di dalam
Kadang aku juga kasihan kepada anak mereka
yang hidup mewah dari tetesan darah masyarakat

Persoalan hidup memang bukan persoalan hitam dan putih
Kadang kali kita berada di ranah abu-abu
Dan kita harus memilih pada opsi-opsi yang gamang
Tapi sudah menjadi tanggungan bila kita menerjang
Meregang kubu-kubu yang menyesatkan dan membutakan
Adakalanya kita hanya melihat di tengah tanpa harus menjadi kanan atau kiri

Maka beruntunglah mereka yang masih punya hati
Hati yang mau berbagi dan mengasihi yang dikhianati dan dibodohi
Menerangkan dan bersahabat pada kegelapan
Karena kegelapan bukanlah kegelapan selamanya
Begitupun cahaya yang bersinar dari timur ke barat
Pada massa-massa yang telah ditentukan kita kan terlihat
Seberapa tepat kita berpijak dan memihak