Senin, 18 November 2013

Selera musik dari tahun ke tahun

Tentunya setiap orang memiliki selera musik yang berbeda-beda, dengan seniman yang berbeda-beda pula. Saya meyakini selera musik mempengaruhi bagaimana orang itu bersosialisasi dengan orang lain, berdampak langsung kepada gaya hidup, motivasi dan pemikiran. Berikut adalah kronik musik yang mempengaruhi saya dari tahun ke tahun. sebenarnya sewaktu kecil saya tidak begitu suka mendengar musik , namun lebih banyak karena diputar di tv dan keluarga di rumah suka memutar lagu-lagu itu.

  • 1991-1992 (masa di dalam kandungan) : mama sudah mendengarkan musik klasik , lagu-lagu romansa barat era 60's-80's jadi saya ikut mendengar di dalam perut.
  • 1992-1996 : musik 80's dan awal 90's , lagu-lagu Michael Jackson ,Bee Gees,  Rod Stewart, MLTR, Queen, Eric Clapton , lagu barat populer tahun-tahun itu. namun saya baru tahu judul lagu-lagunya setelah umur belasan tahun. Sampai saat ini masih suka memutar lagu-lagu era ini. seperti nothings gonna change my love, more than words, paint my love, Sleeping child, how deep is your love. dll
  • 1996-1998 : musik lokal seperti Chrisye, Dewa 19 (ari lasso), Potret , Stinky.
  • 1998-2004 : sewaktu SD musik Iepang lebih mendominasi , OST anime dari Samurai X , Digimon , Inuyasha, Conan, One Piece dan banyak lagi. Lagu lokalnya banyak dari Sheila on 7. Saat SD sudah suka sekali lagu-lagu Jepang karena pertanda anime yang ditunggu segera mulai. lainnya adalah lagu-lagu Dewa 19 era awal bergabungnya Once, musik barat Westlife dimana pertama kali menghapal lyric dalam bahasa inggris. Lagu china ada album F4 meteor rain , hampir hapal satu album karena easy listening musiknya, contoh : Qing fe dei yi gampang hapalnya.
  • 2004-2007 : Saat SMP lagu anime tetap menjadi favorite, seperti kehadiran Naruto , tapi industri musik lokal sedang bagus-bagusnya pada saat itu album Heaven of Love Ada Band, Bintang di Surga Peterpan, Laskar Cinta Dewa 19 (Once), Ari Lasso dll . Selera pasar pada saat itu jadi bagus karena masih ada MTV ampuh, musik Indonesia belum bernuansa alay dan asal-asalan. Terbukti dengan kehadiran band-band seperti Kerispatih, J-Rock, Samsons di tahun berikutnya. Musik barat banyak sekali , salah satu yang dominan adalah album songs about Jane by Maroon 5
  • 2007-2009 : masih lagu-lagu lokal cukup mendominasi namun keluar dari segmen pop rock ke arah musik progresif seperti Netral , Slank, Ramones, deep purple dll . Tahun ini mulai mengenal musik Queen semua album Queen . Kemudian disusul mengenal Beatles, semua musik Beatles di playlist setiap hari .
  • 2010-2012 : masih Queen dan Beatles mendominasi keseharian, disusul album-album Oasis, Franz Ferdinan, The cure, The Cardigans, A-ha , Artic Monkey, Paramore dll . Di kampus jadi suka OST Gie , Payung Teduh. Kemudian mulai mencari kembali musik-musik era 60an-80an yang belum sempat dapat.
  •  2013 : Frank Sinatra, ella fitzgerald , michael buble. Saat ini sedang menggandrungi musik dari Jamiroquai semua albumnya , utamanya album terakhirnya Rock, Dust, Light , Star , musik Acid Jazz nya itu kaya rasa. bikin mood booster. nanti di update lagi deh. 
Kira-kira seperti itu musik yang saya gemari dari dulu sampai sekarang , saya suka Rock n roll sampai acid jazz , tapi tidak suka musik Trash, heavy metal, dan juga dangdut , hehe sekian dulu aah ..

Selasa, 12 November 2013

Seakan Jomblo adalah Sebuah Aib

         Kali ini gue mau mengkritik mindset anak-anak muda jaman sekarang, dimana kalo seseorang belum memiliki pasangan pra married atau masih single akrab ditelinga kita saat ini adalah kata jomblo. Ada yang mengaitkan kalau perbedaan single dengan jomblo adalah jomblo adalah sebuah kondisi yang dimana seseorang sulit mendapatkan pasangan atau gak pacaran, sungguh mengenaskan bagi mereka, namun single adalah sebuah pilihan.
          Analogi yang berkembang saat ini adalah sebagaimana dewasa ini kemajuan teknologi dan sarana komunikasi semakin canggih maka akan mudah menjalin suatu bentuk komunikasi yang intim dengan lawan jenis. Berbeda dengan jaman dulu yang mesti menggunakan surat atau menggunakan jasa mak comblang untuk menyampaikan pesan kepada seseorang yang dianggap spesial. Hal itu kini sudah sangat usang, tetapi cerita-cerita orang tua kita mengisyaratkan bahwa pada masa itu romansa yang tercipta justru semakin terbangun sehingga hubungan yang terjadi lebih memiliki nilai estetika ketimbang cerita pada anak muda hari ini.
          Manusia dibentuk oleh budaya yang ada, budaya yang ada di bentuk oleh gaya hidup. Tak heran jika manusia sekarang khususnya di Indonesia memiliki selera yang buruk dengan persoalan percintaan. Pasalnya mereka terlalu memaksakan hal yang tabu menjadi sebuah konsumsi yang lumrah, coba pikirkan bagaimana saluran televisi lokal kita menghadirkan tayangan yang tak layak konsumsi publik, peranan kementrian penerangan rupanya mesti dipertanyakan. Lihat saja anak kecil yang nyanyi gak karuan soal cinta. Mereka dewasa bukan pada waktunya. Mereka mengikuti tren yang berkembang dimana pikiran mereka yang kecil meniru orang dewasa. Dalam ilmu sosiologi masa mereka masih dalam fase imitate stage. Mereka hanya mau meniru dan belum sanggup berfikir secara kritis apa yang sebenarnya terjadi pada mindset lingkungan mereka. Orang tua mereka juga mempersenjatai mereka dengan gadget canggih yang kadang useless untuk anak seumuran mereka. Tidak jarang gue lihat anak kecil setingkat SD atau SMP sudah menggenggam handphone yang nominalnya diatas 5juta. Bagi orang tua mereka memfasilitasi anak dengan mewah adalah prestige semata.
           Tak hanya dikalangan anak kecil yang kena imbasnya, bagi anak remaja lebih parah lagi. Mereka yang menjalin hubungan kita biasa sebut  (pacaran) sudah banyak melakukan hal yang tak layak. Kasus-kasus aneh mulai bermunculan di berita-berita nasional. Pola yang seperti ini melemahkan kaum muda agar kesadaran mereka akan eksistensi mereka bagi negara dan bangsa atau setidaknya bagi orang lain mereka abaikan.
           Tak sedikit wanita yang buru-buru ingin memiliki lelaki demi momok jomblonya menghilang, karena di intimidasi oleh kawannya yang sudah memiliki pasangan. Dan tak sedikit lelaki yang memanfaatkan kesempatan ini untuk mempermainkan hati si wanita tadi. Dalam hukum ekonomi juga berlaku rupanya, dimana supply and demand tak lagi seimbang maka permainan pasar akan memegang peranan penting. Begitulah kira-kira.
        Yang perlu gue ingatkan disini adalah bahwasanya pacaran itu tidak menjamin apapun selain mengenal seseorang dengan lebih mendalam , terkadang lebih membabi buta dari mengenal orang biasa dengan menempatkannya pada prioritas utama, bahkan yang miris terkadang lebih dari diri sendiri dan keluarga. Bagi kaum wanita seharusnya lebih hati-hati karena lelaki yang baik di depan mu bisa merusak mu dengan seketika ketika kamu rela berkorban apa saja untuknya.Banyak hal yang bisa kalian bagi untuk sesama ketimbang dengan satu orang saja. Nikmatilah masa jomblo kalian dengan melakukan hal yang produktif , hajar semua passion kalian. Nikmatilah sebelum waktunya kalian dipertemukan dengan kekasih sejati kalian yang menemani kalian di umur 60 tahun , ketika kalian mungkin sulit melihat cahaya matahari .


        Akhir kata gue ingin menyampaikan pesan ..

Bahagialah kalian yang mau berbagi
Bersedihlah kalian pada tempatnya
Cintai lah sewajarnya
Benci lah sekedarnya
Bersyukurlah , 
Nikmatilah hidup ini .....
Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung .. aamiin