Minggu, 09 Maret 2014

Catatan dari kelas metode-metode filsafat



Filsafat sebagai Ilmu Bedah Transendental
Ketika kita bicara persoalan filsafat hal pertama yang harus kita lakukan adalah membuka diri dan pemikiran seluas-luasnya atas segala opportunity yang mungkin bertentangan atau tak masuk nalar kita sekalipun. Descartes seorang filsuf ternama dari Prancis menjelaskan keberadaan filsafat yang dikenal dengan “Corgito ergo sum” mempunya maksud  ketika kita berfikir maka existensi pikiran itulah yang paling benar. Karena seberapa kerasnya ia berusaha untuk meragukan existensi semua hal termasuk dirinya sendiri namun faktanya ia bisa berpikir sendiri dan hal yang lain belum lah benar adanya.
 penelitian filsafat adalah semua pengetahuan manusia, oleh karenanya filsafat juga disebut sebagai Mother of Science karena membuka wawasan umat manusia dari masa ke masa. Filsafat sebagai ilmu yang mengubah cara pandang dan cara hidup manusia.
Kata Transendental mengacu kepada metode yang dilahirkan oleh Imanuel Kant pada abad ke-18. Kemudian pada abad ke-20 beberapa filsuf modern mengembangkan terminologi ini, Thomas Aquinas menerjemahkannya sebagai subjektifitas dan kesadaran histroris. Hal ini menonjolkan hal-hal yang bersifat kerohanian, gaib, abstrak, dan sulit dipahami secara rasional.
Filsafat sebagai ilmu yang membangkitkan kesadaran pikiran untuk mengkritisi hal-hal yang terjadi baik secara empirik dan juga paradox, mencoba menjelaskannya melalui interupsi dan mempertanyakan keabsahan existensinya. Lebih essensial lagi ia mencoba menampilkan bagaimana hal itu bisa terjadi secara konstan hingga tak terasa bagi manusia. Seperti gerak cahaya, detak jantung, hingga partikel atom yang tidak bisa dilihat dengan kasat mata namun bisa diterima dengan nalar. Filsafat juga mencoba menjelaskan permasalahan metafisik melalui rasio yang bisa diterima atau dipertentangkan. Namun bukan menjadi peran filsafat untuk menjelaskan berapa jumlah bintang di angkasa atau berapa jumlah sel yang regenerasi setiap harinya. Karena itu ilmu filsafat menggarap sesuatu yang bersifat transendental bukan bersifat ontic. Dimana ontic adalah sebuah cara abstrak untuk menandakan objek utama dari partikel area penelitian.
Sudah menjadi hal yang biasa dan wajar ketika kita membahas sesuatu yang paradox kita akan terbentur dan tersesat dalam pikiran kita sendiri. Hal ini diakibatkan cara filsafat bekerja adalah melalui sudut pandang yang selalu meragukan segala sesatu yang bersifat stabil. Olehkarenanya para filsuf tidak pernah berhenti hingga mendapatkan masalah yang mampu mengintrupsi sesuatu yang stabil. Pertanyaan mendasar adalah tentang asal usul manusia yang hingga saat ini terus menjadi perdebatan umum dalam dunia filsafat hal ini tidak terlepas dari disiplin Teologi hingga Kristologi. Dan yang sedang menarik saat ini adalah persoalan Fosil Tuhan.


Memetics
Dalam kelas ini juga sedikit dibahas mengenai memetics atau dikenal juga dengan memetika adalah sebuah teori yang mempengaruhi mental dipopulerkan Richard Dawkins pada tahun 1976 “selfish gene” menjadi kunci dari pendekatan untuk model evolusi transformasi budaya. Dimana meme ( ide, keyakinan, pola perilaku , dll ) setiap orang saling berkompetisi dalam merebutkan ruang pikir orang lain agar sejalan dengan apa yang mereka inginkan dan pahami. Seperti meme tentang agama, ada yang intoleran terhadap agama lain ada pula yang toleran dengan agama lain atau bahkan dengan yang tidak beragama sekalipun. Nah hal ini tersimpan dalam pemahaman atas masing-masing individu, dan bagaimana mereka menyebarkan apa yang mereka yakini itu kepada orang lain
Cara kerja meme ini layaknya virus pikiran yang terus menular dari satu manusia ke manusia lain, terlebih adanya masa dimana manusia harus melalui masa imitate stage dimana kita akan meniru orang lain sebagaimana lingkungan itu terbentuk dengan cara yang mereka yakini adalah wajar. Hanya saja ketika sudah melalui banyak stage dalam hidup ini kita akan menemukan persaingan yang berarti bagi exsistensi keberadaan kita. Oleh karenanya cara kerja meme ini akan teruji dengan waktu dan persaingan yang kuat.