Selasa, 23 April 2013

Korelasi Fenomena Eyang Subur dengan Nasib Bangsa

Belakangan ini kita disuguhkan oleh pemberitaan tentang eyang subur yang dituntut oleh mantan pengikutnya karena menyesatkan mereka selama bertahun-tahun . semua mata dihadapkan dengan persoalan itu sehingga masalah - masalah yang lain terlupakan . kita jadi terlupa masalah Ujian Nasional , kenaikan harga BBM dan lain-lain yang lebih krusial ditinjau dari kepentingan bermasyarakat . Namun dari permasalahan ini jarang kita memperhatikan ada suatu kolerasi yang kuat antara kepercayaan sebagian masyarakat Indonesia yang masih gemar mendatangi sesuatu yang bersifat gaib atau sesat dengan kelangsungan hidup dan nasib bangsa Indonesia. Dalam tulisan ini saya berharap pembaca dapat menemunak benang merah apa yang saya maksudkan sebagai keterkaitan kedua hal itu.

Menelisik permasalahan ini bukan rahasia jika sudah sejak zaman dahulu sebagian masyarakat Indonesia meyakini mitos dan ilmu-ilmu gaib dan hal ini dianggap wajar bahkan sampai ketika Islam masuk dengan cara yang damai. 

Jika kita lihat bahkan di Eropa pun banyak penyihir di masa sebelum "dark age" yang kemudian hari habis dibantai dan diburu karena selalu menjadi kambing hitam atas permasalahan hidup masyarakat eropa seperti penyakit kolera,cacar dll.  Bahkan banyak yang menjadi korban fitnah setelah itu . Sehingga semakin habis lah praktek perdukunan pada masa itu di eropa . bagaimana di Indonesia ?

Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat beragam , terlepas dari setiap kehidupan 5 agama yang diakui oleh negara , masih banyak masyarakat yang memiliki keyakinan lain . Jika pada pencatatan penduduk secara sipil mereka memiliki agama itu tidak semuanya benar secara empiris . Karena pada hakikatnya seseorang dapat dikatakan beragama jika hanya dia menjalakan kehidupannya berlandaskan pedoman agamanya tersebut . Namun yang menarik disini ketika justru mereka sangat bertentangan dengan apa yang diyakini . mereka mempercayai keberadaan Tuhan , namun meminta kepada kuburan , mereka meyakini Surga dan Neraka namun mereka menaruh harapan hidup kepada yang tidak sepatutnya .

Jika kita menilisik kasus Eyang subur secara lebih kritis dan komperensif maka ditemukan bahwa sejumlah pengikutnya adalah orang-orang penting seperti orang yang ada di  Jajaran pemerintahan , Tentara , orang parpol dan artis . Dari sini terlihat mereka sangat tunduk dengan eyang subur karena dianggap magis . Mereka saja yang secara materi jelas "berada" percaya terhadap hal-hal seperti itu dengan mengesampingkan nalar dan akal sehatnya , apalagi masyarakat awam dan kelas rendahan ?

Fenomena eyang subur bagaikan fenomena gunung es , karena seperti yang kita ketahui bahwa orang -orang yang dianggap ahli dalam urusan gaib seperti orang pintar , paranormal , dan dukun itu banyak sekali di Indonesia . bahkan mereka mengiklankan jasanya di televisi tanpa segan . Jelas ini akan mempengaruhi mental masyarakat yang tak kuat Iman untuk mencari jalan singkat menuju kekayaan.
maka tak ayal jika bangsa ini menjadi bangsa yang rapuh karena masih percaya dan mengandalkan hal-hal seperti itu , secara otomatis akan mempengaruhi alam bawah sadar mereka dalam bersikap dan menjalankan perannya di masyarakat .

Jika hal ini bisa di clearkan oleh MUI , maka setidaknya masyarakat muslim akan lebih berhati-hati dalam mencari kebenaran yang diperoleh dari guru spritual misalnya . Sebenarnya yang menjadi masalah sesat adalah mereka yang tidak berfikir melalui rasio untuk mencari jalan-jalan yang tepat keluar dari permasalahan hidupnya secara manusiawi . saya katakan manusiawi karena sejatinya manusia diciptakan dengan Akal agar mau berfikir dan mencari cara yang logis agar mampu mengatasi masalah . Bukan mencari jalan keluar berdasarkan intuisi semu yang berpangkal pada alam lain . 

Saya mendambakan Indonesia dengan masyarakat yang lebih pluralis , yang mau bersatu padu menjaga nilai-nilai kemanusiaan yang luhur . saya mendambakan pemimpin yang berusaha keras dengan cara yang tepat untuk mendapatkan kekuasaan berangkat dari keresahannya atas permasalahan masyarakat .  Saya mendambakan para pemuka agama yang mengajarkan kebaikan dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan . saya berharap masyarakat Indonesia memiliki pendirian yang kuat dalam menghadapi cobaan dalam kehidupannya.

Saya meyakini suatu saat bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang kokoh jika sudah meninggalkan pemikiran kuno itu , kita berdiri atas keyakinan-keyakinan yang kuat berasaskan Ketuhanan YME dan nilai-nilai kehidupan yang luhur sesuai kodrati lahiriah manusia yaitu Inklusi rasionalitas . Saya kira apabila masyarakat Indonesia mau berfikir dari fenomena ini dan mulai meninggalkan kegiatan dan keyakinan yang seperti itu . Bukan menjadi isapan jempol jika bangsa ini menjadi bangsa yang maju dikemudian hari . Maka dengan sendirinya mental bangsa akan lebih siap menghadapi permasalahan, baik masalah internal negara (korupsi , pangan , kemiskinan dll) dan masalah global yang ada di depan mata , karena sejatinya budaya itu dibentuk oleh manusia dan membentuk manusia. . Bukan tidak mungkin nasib bangsa ini bisa berubah dengan cara-cara yang tak satu setan pun dapat mengerti . 


Fahmy yusuf
pkl 18.16
23/04/2013
UI Depok

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar