Senin, 01 Desember 2014

Penyakit Mahasiswa Tingkat Akhir

Hari ini hari dimana dikumpulkannya bab 2  skripsi dari semua mahasiswa yang berada di kelas bimbingan hari senin. Hal ini menjadi begitu menarik karena disini gue bisa melihat pola-pola karakter mahasiswa seperti yang mau cepet lulus, yang masih betah di kampus, yang lurus-lurus aja atau yang santai banget kaya gue sendiri.

Gue juga gak gitu ngerti kenapa tingkat kemalasan gue justru malah mencapai level baru disaat dunia perkuliahan S1 akan segera berakhir ( tahun depan ?). Untungnya gue gak ngerasa sendirian disaat seperti ini, banyak juga teman-teman sepermainan (seperjuangan?) yang ngerasain. Bisa jadi karena tidak ada banyak tekanan disana-sini yang bikin gaya pegas sehingga kita-kita jadi buru-buru lulus. Gue sendiri sih pengennya normal aja 4 tahun. Kampus ini memang banyak menyisakan kenangan tersendiri di masing-masing mahasiswanya yang cinta (kampus ?) atau cinta sama perempuan yang ada di dalam kampusnya. hahaha

Gilanya gue ngerjain bab 2 ini kemarin hari sampe tadi pagi baru ke kumpul 13 halaman. Masih belom lengkap sih, tapi masih bisa dikejar lagi sampai minggu depan. Dosen gue ini kebanyakan mahasiswa jadi ngejar waktu buat baca dan ngoreksi tulisan mahasiswanya pasti.

Sejauh ini gue belum nemuin kesulitan tentang skripsi selain rasa malas dan susah fokus kalau udah di depan laptop malah buka yang lain. Mahasiswa yang Moody kaya gue gini emang suka ngerjain menjelang hari dikumpulin. Besok pun harus ngumpulin jurnal tentang religi Jawa. Begadang lagi mungkin.

Disaat-saat seperti inilah gue gak mau terlalu mikirin persoalan asmara atau lain-lain yang complicated dan gak berujung. Lebih asik kalau ini cepat selesai dan punya banyak waktu buat ngabisin liburan akhir tahun keluar kota.

Setelah lulus apa ?

Mahasiswa borjuis boleh jadi liburan ke luar negeri kapan saja, bawa mobil ke kampus, dan mewarisi kekayaan orang tuanya. Mereka gak perlu banyak khawatir soal-soal harga naik dan lulus mau kemana. Tapi ini gak berlaku bagi gue sendiri dan hampir seluruh anak sejarah yang terhimpun dalam gang Fasili.  Ketekunan kita pasca lulus menjadi prioritas utama dalam mecari kerja dan mencari jabatan. Bahkan bisa ditebak lulusan kita ini akan bertransformasi ke bidang-bidang profesi yang sangat random. Gue sendiri masih berpikir bagaimana menciptakan peluang usaha sendiri. Tapi gak bisa dipungkiri kalau gue juga harus bekerja pada suatu instansi jika plan A gagal. Dari pengerjaan skripsi ini gue banyak belajar kerasnya dunia kerja dan dunia usaha. Tapi kemudian ini menjadi menarik minat gue untuk mempelajari lebih lanjut.

Wish me Luck

Selasa, 21 Oktober 2014

Catatan Seorang Abang

sudah lama rasanya aku  tidak menulis tentang kehidupan sehari-hari yang kadang membosankan kadang juga menyenangkan. Tahun ini aku mengikuti kompetisi abang none di wilayah Jakarta barat. walaupun tidak tampil sebagai pemenang namun aku cukup puas belajar banyak hal dalam komunitas ini. Memang selain membutuhkan fisik yang menarik seorang duta pariwisata juga harus memiliki knowledge dan impresi yang bagus. Tidak hanya itu, effort yang dikeluarkan juga haruslah maksimal jika ingin memenangkan kompetisi ini.Sebagai mahasiswa yang hidup di garis subsisten aku memang menghadapi persoalan tersendiri dalam hal finansial dibanding kontestan lain.

Fake it to Make it adalah selogan yang diajarkan seniorku saat karantina di Walikota. Disini kita diajarkan untuk terus memberikan ekspresi senang dengan terus tersenyum, walaupun sekacau apapun emosi kita saat itu. Bagi ku tidak ada masalah soal itu, hanya saja memang seyum yang ku miliki cukup aneh atau aku lebih suka menyebutnya unik. Jadi habislah aku dikomentari para senior pada saat karantina. Setulus apapun senyum yg ku berikan pasti akan terlihat sinis. Pelajaran moral disini adalah berusahalah untuk tetap terlihat baik everything just fine walaupun sejengkel apapun kita kepada orang lain atau keadaan sekitar.

Kemengan disini bukan lah segalanya, karena justru aku banyak melihat potensi lebih besat pada teman-teman yang hanya memegang predikat sebagai finalis. Aku sangat bangga dengan kebesaran hati mereka, tidak sedikit waktu, tenaga, pikiran dan uang yang mereka keluarkan untuk terus hadir disana. Kemudian banyak aspek politis dalam penjurian, aku kira ini bukan lagi rahasia umum di dunia peagent. Bahkan beberapa pemenang adalah orang yang tidak bisa public speaking. Aku kira mereka terlalu naif karena banyak konsestan yang lebih layak untuk maju ke babak berikutnya yaitu di tingkat Provinsi DKI.

Namun aku bersyukur karena telah masuk 15 besar dan saat ini banyak Job yang bisa diambil. Tentu ini opportunity lain sehingga bisa dapat mengenal orang-orang baru dan juga banyak pengalaman.
Naiknya Jokowi menjadi Presiden juga membawa animo baru dalam komunitas ini. Jumat kemarin saat Jowoki meninggalkan gedung Balaikota sebenarnya kepala dinas pariwisata ingin mengadakan perayaan kecil-kecilan, namun pak Joko menolak, saat aku kembali pulang aku lihat segerombolan orang FPI yang sedang mendemo menolak kenaikan Ahok sebagai Gubernur. Aku mendengarkan sebentar orator mereka, lucu sekali kedengarannya karena isinya sangat provokatif dan SARA. mereka sangat enggan menerima Ahok cina naik sebagai pemimpin, mereka menuding orang-orang Cina sebagai mafia ekonomi telah dibekingi oleh pemerintah. Kemudian aku pulang melalui pintu gerbang samping DPRD.

Hari senin aku kedapatan kembali bertugas sebagai perwakilan kostum adat Sumatera Utara dari 34 provinsi di Indonesia yang artinya 34 pasang abnon bertugas. Pesta yang dinamakan pesta rakyat ini benar-benar ramai sekali, antusiasme mayrakat terhadap figur Jokowi rasanya terlalu berlebihan. Tapi ini aku sadari karena memang karakteristik masyarakat Indonesia dan kondisi sosial saat ini yang membutuhkan figur dengan kepemimpinan merakyat sangat didambakan. Sehingga harapan ini harusnya dapat membuat Jokowi - JK merealisasikan pembangunan yang meningkatkan kehidupan manusia Indonesia. Semoga saja Index Gini di Indonesia dapat ditekan, seperti kita tahu telah terjadi pertumbuhan yang tidak seimbang dari pendapatan rumah tangga di Indonesia. Pertumbuhan pendapatan untuk rumah tangga berpenghasilan rendah dan menengah jauh lebih rendah dari rata-rata. Sehingga apabila dia mengusung semua atas nama rakyat, pertanggung jawaban ini lah yang esok hari kita pertanyakan.

Harapan besar menanti Indonesia 5 tahun kedepan, masyarakat Indonesia khususnya Jakarta memiliki segudang permasalahan yang kompleks sebagai urban society. Proses menuju masyarakat urban yang ideal masih jauh dari realitas yang ada. dan yang terpenting adalah harapan itu sendiri sebagai pemuda tentu harus optimis.

Minggu, 09 Maret 2014

Catatan dari kelas metode-metode filsafat



Filsafat sebagai Ilmu Bedah Transendental
Ketika kita bicara persoalan filsafat hal pertama yang harus kita lakukan adalah membuka diri dan pemikiran seluas-luasnya atas segala opportunity yang mungkin bertentangan atau tak masuk nalar kita sekalipun. Descartes seorang filsuf ternama dari Prancis menjelaskan keberadaan filsafat yang dikenal dengan “Corgito ergo sum” mempunya maksud  ketika kita berfikir maka existensi pikiran itulah yang paling benar. Karena seberapa kerasnya ia berusaha untuk meragukan existensi semua hal termasuk dirinya sendiri namun faktanya ia bisa berpikir sendiri dan hal yang lain belum lah benar adanya.
 penelitian filsafat adalah semua pengetahuan manusia, oleh karenanya filsafat juga disebut sebagai Mother of Science karena membuka wawasan umat manusia dari masa ke masa. Filsafat sebagai ilmu yang mengubah cara pandang dan cara hidup manusia.
Kata Transendental mengacu kepada metode yang dilahirkan oleh Imanuel Kant pada abad ke-18. Kemudian pada abad ke-20 beberapa filsuf modern mengembangkan terminologi ini, Thomas Aquinas menerjemahkannya sebagai subjektifitas dan kesadaran histroris. Hal ini menonjolkan hal-hal yang bersifat kerohanian, gaib, abstrak, dan sulit dipahami secara rasional.
Filsafat sebagai ilmu yang membangkitkan kesadaran pikiran untuk mengkritisi hal-hal yang terjadi baik secara empirik dan juga paradox, mencoba menjelaskannya melalui interupsi dan mempertanyakan keabsahan existensinya. Lebih essensial lagi ia mencoba menampilkan bagaimana hal itu bisa terjadi secara konstan hingga tak terasa bagi manusia. Seperti gerak cahaya, detak jantung, hingga partikel atom yang tidak bisa dilihat dengan kasat mata namun bisa diterima dengan nalar. Filsafat juga mencoba menjelaskan permasalahan metafisik melalui rasio yang bisa diterima atau dipertentangkan. Namun bukan menjadi peran filsafat untuk menjelaskan berapa jumlah bintang di angkasa atau berapa jumlah sel yang regenerasi setiap harinya. Karena itu ilmu filsafat menggarap sesuatu yang bersifat transendental bukan bersifat ontic. Dimana ontic adalah sebuah cara abstrak untuk menandakan objek utama dari partikel area penelitian.
Sudah menjadi hal yang biasa dan wajar ketika kita membahas sesuatu yang paradox kita akan terbentur dan tersesat dalam pikiran kita sendiri. Hal ini diakibatkan cara filsafat bekerja adalah melalui sudut pandang yang selalu meragukan segala sesatu yang bersifat stabil. Olehkarenanya para filsuf tidak pernah berhenti hingga mendapatkan masalah yang mampu mengintrupsi sesuatu yang stabil. Pertanyaan mendasar adalah tentang asal usul manusia yang hingga saat ini terus menjadi perdebatan umum dalam dunia filsafat hal ini tidak terlepas dari disiplin Teologi hingga Kristologi. Dan yang sedang menarik saat ini adalah persoalan Fosil Tuhan.


Memetics
Dalam kelas ini juga sedikit dibahas mengenai memetics atau dikenal juga dengan memetika adalah sebuah teori yang mempengaruhi mental dipopulerkan Richard Dawkins pada tahun 1976 “selfish gene” menjadi kunci dari pendekatan untuk model evolusi transformasi budaya. Dimana meme ( ide, keyakinan, pola perilaku , dll ) setiap orang saling berkompetisi dalam merebutkan ruang pikir orang lain agar sejalan dengan apa yang mereka inginkan dan pahami. Seperti meme tentang agama, ada yang intoleran terhadap agama lain ada pula yang toleran dengan agama lain atau bahkan dengan yang tidak beragama sekalipun. Nah hal ini tersimpan dalam pemahaman atas masing-masing individu, dan bagaimana mereka menyebarkan apa yang mereka yakini itu kepada orang lain
Cara kerja meme ini layaknya virus pikiran yang terus menular dari satu manusia ke manusia lain, terlebih adanya masa dimana manusia harus melalui masa imitate stage dimana kita akan meniru orang lain sebagaimana lingkungan itu terbentuk dengan cara yang mereka yakini adalah wajar. Hanya saja ketika sudah melalui banyak stage dalam hidup ini kita akan menemukan persaingan yang berarti bagi exsistensi keberadaan kita. Oleh karenanya cara kerja meme ini akan teruji dengan waktu dan persaingan yang kuat.

Kamis, 16 Januari 2014

Bayanganmu Kini

Kau yang terombang dalam penantian..
rapuh dan lemah terhadap cobaan..
Sayapmu tak lagi kokoh sebagaimana mestinya..
Perangkap hidup kini seolah menjadi teman dalam kesepianmu..

Aku bisa merasakan kesedihanmu sejak dulu
Sejak pertama kali ku mengenalmu di tangga yang muram dan lampu-lampu yang padam
Kau memang sesuatu yang menggoda
Siapa saja ingin menyentuhmu dan melihat warnamu

Kelembutan itu kadang  kau tutupi dengan senyuman
Senyuman yang menipu diri dan lawan
Mungkin selama ini kau mengira aku akan tunduk dan patuh pada nirmala
Mungkin aku kan jatuh dan mengiba dalam godaan jiwa
Tidak...
Setidaknya aku mampu membaca kejujuran diri
Intuisi tak akan pernah menjadi setajam ini
Bila kehadiranmu selalu menenami...

Dan kini suara mu samar menghilang
Disaat kesipian datang memanggil..
Merayu..
Rayuan kesunyian yang indah dalam sebuah lamunan...
dan kini bayangmu tak lagi jelas
dalam tatapan mata hangat yang mengikat...

Manisku pergi lah dalam cahaya kesukaanmu
Cahaya yang bisa hadir mengisi dahaga mu
Berbahagialah atas kedamaian yang kau jalani
Terbanglah ke cahaya tinggi yang akan kau temui..
Dan langit mendung tak selamanya menjadi murung..



Jumat, 10 Januari 2014

Keindahan Mutlak

Rotasi bumi semakin cepat dalam sapuan jagat yang menggelap
Terkadang aku tergetar dengan tanda mu yang serba biru
Dalam sayat-sayat tulisan yang tak seberapa
Aku berusaha melukiskan suatu keindahan yang sangat metamorf...

Mestikah jutaan bintang menyapa mu dan memberi salam selalu
Akankah mereka meredup tanpa mu ?
Akankah kecepatan cahaya melambat dalam sorotan mu 
seolah setiap partikel memanggil mu dan meresapi indahmu...

Keberadaan mu yang selalu dipertanyakan adalah esensi hidup yang tak pernah terjawab
Seperti doktrin gereja di zaman klasik , masih banyak yang ingin memonopoli mu dan haus akan kebenaran...
Yang sejatinya tak pernah mereka pahami
Namun kau masih berbesar hati dalam setiap kekeliruan manusia...
 
Semoga kita selalu bisa menikmati itu
Walau dunia tak secantik dulu
Walau setiap detik nyawa-nyawa menghilang
Demi menemui mu pada suatu massa yang tak lagi sama
Demi membasuh luka lama yang semakin kelam
Atau sekedar memuaskan dahaga kerinduan terdalam..

Cepat atau lambat kita kan berjumpa 
Arus waktu dan dimensi hanyalah terminologi biasa
Karena semua itu belum terasa nyata
Aku akan tetap percaya..
Dan rasa ini terus memaksa
Untuk bisa memeluk mu erat
dan bersemayam dalam keribaanmu..... selamanya...