Rabu, 09 November 2016

Dinilai Pro-Ahok dan masalah toleransi

Rasanya lucu sekali dengan teman-teman, bahkan keluarga yang menganggap saya ini pro ahok dan tidak cinta dengan agama sendiri. Saya hanya ingin berpendapat, jika memang ahok bersalah silahkan saja di proses hukum. Malahan saya menyarankan agar kasus-kasus lain bisa diusut juga sampai tuntas yaitu masalah suap reklamasi yang saat ini proses hukumnya malah dihentikan kalau saya baca di majalah tempo saban hari. Kalau memang tidak terbukti kita sebagai warga jakarta harus mendukung dan mengawasi program-program dan kebijakannya. Yang saya sangat kecewa adalah munculnya provokasi sentimentil terhadap masyarakat keturunan tionghoa dan non-muslim, ini yang berpotensi sebagai konflik. Jelas hal ini bukan suatu hal yang subtansial untuk dipermasalahkan. Masih banyak masalah yang harus di kelola dengan baik seperti pembangunan, pangan, dan energi.
 
 

Kita pun harus jujur mengatakan saat ini sebagian masyarakat memang masih sulit menerima perbedaan, baik itu pandangan politik maupun pandangan keyakinan. Yang perlu kita sadari adalah hidup ini akan kaya dan berwarna jika ada perbedaan. Perbedaan merupakan bagian tidak terpisah dari realitas kehidupan. Perbedaan bisa menjadi potensi, bisa juga
menjadi persoalan. Menjadi potensi jika dipahami secara baik dan dikelola secara konstruktif agar semakin memperkaya makna hidup. Memang bukan hal mudah untuk melakukannya, tetapi harus disadari betapa indahnya persaudaraan dalam keragaman. Akan rumit kondisinya jika perbedaan dipaksa untuk sama persisdalam segala hal.

Menurut Nurcholish Madjid, toleransi dalam agama Islam merupakan sesuatu yang mendasar. Toleransi dapat menumbuhkembangkan kesadaran dialogis manusia yang memiliki pemahaman dan keterbukaan. Toleransi akan menciptakan civil society yang kuat. Hal ini sesuai dengan pluralisme masyarakat Indonesia. Sikap ignorant dan intoleran hanya akan membuat bangsa ini menjadi bangsa yang lemah karena mudah di provokasi dan di pancing dalam permusuhaan sesama umat beragama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar