orang-orang di penantian
lampu-lampu kota redup redam berirama
merekam segala upaya manusia seharian
dilalui ribuan dewa jalan bertenaga fosil
belum lagi kaki - kaki pencakar langit yang bertebaran tak karuan .
dalam jalan pulang sering ku bertanya-tanya
tentang orang-orang di penantian
yang jauh dari pencerahan
di otaknya hanya ada nasi dan uang
layaknya mahluk lain,
mereka mengharapkan kedamaian hidup
di karibaan mereka tak berdaya membangun peradaban
pernah sesekali ku mengunjungi mereka
sekedar berbagi kedukaan
mendengar kegelisahannya
aku pun tertegun dengan semua yang ku saksikan
sehingga kebodohan acap kali menggrogoti orang asli tanah itu
tanah yang tujuh belas turunan keluarganya nikmati
aku tak habis pikir dengan keadaan semacam ini
ibu-ibu tidak lagi peduli pada nasib anaknya
bapak-bapak cari nafkah dengan cara-cara gila
modal dengkul untung sebakul harapnya
kegelapan itu
keresahan itu
tak bisa dinistakan lagi
apalagi tunduk juga kepada si gila hormat yang lalim
ku berlari
berusaha mencari tangga tertinggi
cahaya itu nampak samar-samar adanya
ku pergi ke menara gading demi jawaban
jawaban atas keresahan
dan ketumpulan diri
aku bersama mu orang-orang di penantian ....
fahmy 11/10/2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar