Kamis, 11 Oktober 2012

orang-orang di penantian

lampu-lampu kota redup redam berirama 

merekam segala upaya manusia seharian

dilalui ribuan dewa jalan bertenaga fosil

belum lagi kaki - kaki pencakar langit yang bertebaran tak karuan .

dalam jalan pulang sering ku bertanya-tanya

tentang orang-orang di penantian

yang jauh dari pencerahan

di otaknya hanya ada nasi dan uang

layaknya mahluk lain,

 mereka mengharapkan kedamaian hidup

di karibaan mereka tak berdaya membangun peradaban

pernah sesekali ku mengunjungi mereka

sekedar berbagi kedukaan 

 mendengar kegelisahannya

aku pun tertegun dengan semua yang ku saksikan

sehingga kebodohan acap kali menggrogoti orang asli tanah itu

tanah yang tujuh belas turunan keluarganya nikmati

aku tak habis pikir dengan keadaan semacam ini

ibu-ibu tidak lagi peduli pada nasib anaknya

bapak-bapak cari nafkah dengan cara-cara gila

modal dengkul untung sebakul harapnya 

kegelapan itu 

 keresahan itu 

tak bisa dinistakan lagi

apalagi tunduk juga kepada si gila hormat yang lalim

 

  ku berlari

berusaha mencari tangga tertinggi 

 cahaya itu nampak samar-samar adanya 

ku pergi ke menara gading demi jawaban

jawaban atas keresahan

dan ketumpulan diri

aku bersama mu orang-orang di penantian ....

fahmy 11/10/2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar